Adu cepat di sebuah sirkuit jalan raya saja sudah pasti memberi rasa yang beda, apalagi kalau itu dilakukan di bawah sorotan lampu dengan langit yang tak bermatahari.
Sebelumnya sudah ada Valencia di GP Eropa, yang seperti GP Singapura juga menjalani debutnya musim ini. Kedua seri itu sama-sama berlangsung di jalan raya, kendati Team Principal BMW Sauber Mario Theissen tak ragu menilai Singapura akan lebih dashyat.
"Singapura adalah sirkuit kedua yang asing di kalender tahun ini setelah Valencia. Keduanya adalah balapan di dalam kota, tapi di Singapura aksinya akan terjadi malam hari, di sebuah kota metropolitan Asia dengan latar belakang luar biasa," seru dia seperti dilansir AFP, Senin (22/9/2008).
"Itu akan memberikan daya tarik dan ketegangan lebih. Anda hanya tinggal membayangkan nuansa spesial yang Anda dapatkan ketika menonton pertandingan sepakbola di bawah sinar lampu: keadaan sekitar bercampur dengan latar belakang, aksinya sendiri ada di pusat panggung. Saya menunggu balapan di Singapura untuk jadi highlight musim ini," tegas Theissen.
Pertanyaan yang pertama mengemuka menyoal balapan di malam hari tentu adalah faktor pencahayaan yang juga mempengaruhi keselamatan para pembalap. Menurut Theissen, cahaya yang tersedia saat ini sudah mencukupi meski hujan menjadi satu hal yang harus sangat diwaspadai.
"Kami sudah memutari sirkuit saat pertemuan manajer tim di Singapura dan diberikan demonstrasi sistem pencayahaan. Kami mendapat kesan bahwa walau balapan berlangsung malam hari, tetap akan seperti siang hari. Satu-satunya pertanyaan adalah apakah cahaya akan memantul dari lintasan jika hujan. Itu hanya akan diketahui jika nanti terjadi balapan basah," demikian dia.
Direktur Teknis BMW Sauber Willy Rampf memiliki satu suara dengan Theissen mengenai penilaian bahwa GP Singapura akan menjadi seri yang tak terlupakan. "Dari sudut pandang penonton, GP Singapura --balapan malam pertama dalam sejarah F1-- akan jadi hal mencolok dalam arti sebenar-benarnya."
sumber : detiksport
No comments:
Post a Comment